Spina Bifida | Rumah Sakit Gleneagles

Pengertian Spina Bifida

Spina bifida adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan pengembangan tulang belakang yang kurang sempurna. Gangguan ini merupakan sejenis cacat tabung saraf dengan bagian tabung saraf yang tidak berkembang atau menutup dengan baik, sehingga mengakibatkan cacat pada vertebra (tulang belakang) dan sumsum tulang belakang. Anak mungkin terlahir dengan sebagian sumsum tulang belakang yang terekspos pada punggung melalui bukaan pada tulang belakang.

Berbagai Tipe Spina Bifida

Spina bifida occulta

Spina bifida occulta, sering kali disebut sebagai spina bifida tersembunyi, merupakan tipe spina bifida yang paling ringan dan paling umum. Pada sebagian besar waktu, celah dalam tulang belakang kecil, dan tidak ada gangguan terhadap fungsi tulang belakang.

Banyak individu yang masih tetap tidak menyadari adanya kondisi spina bifida occulta kecuali terdeteksi tanpa disengaja selama pemeriksaan sinar X yang dilakukan untuk tujuan yang tidak terkait dengannya.

Meningocele

Meningocele merupakan suatu tipe spina bifida yang parah. Selaput yang menutupi sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai meninges, menonjol melalui bukaan tulang belakang. Hal ini mengakibatkan munculnya kantong cairan tulang belakang di punggung.

Dalam sebagian besar kasus, sumsum tulang belakang dan saraf biasanya tidak terpengaruh atau hanya mengalami dampak ringan. Kantong ini biasanya ditutupi oleh kulit dan mungkin memerlukan intervensi bedah.

Myelomeningocele

Myelomeningocele merupakan suatu bentuk spina bifida yang paling parah. Sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan baik, sebagian sumsum tulang belakang dan saraf menonjol melalui bukaan di tulang belakang dalam kantong.

Dalam beberapa kasus, kantong tersebut ditutupi oleh kulit. Namun, dalam beberapa kasus yang lain, saraf dan jaringannya mungkin terekspos. Bukaan tersebut bisa ditutup melalui pembedahan ketika janin masih berada di dalam rahim atau segera setelah kelahiran.

Penyebab Spina Bifida

Penyebab pasti dari spina bifida memang belum diketahui sepenuhnya. Faktor yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya risiko spina bifida pada bayi termasuk asupan asam folat (vitamin B9) yang kurang memadai sebelum konsepsi dan selama kehamilan. Wanita sebaiknya mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari selama kehamilan.

Memiliki riwayat keluarga dengan spina bifida and mengambil obat-obatan seperti asam valproat dan carbamazepine selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko berkembangnya risiko spina bifida pada bayi.

Cara Diagnosis Spina Bifida

Tes yang akan dilakukan selama kehamilan termasuk:

  • Tes darah: Selama minggu ke-16 hingga ke-18 dari kehamilan (trimester kedua), pemeriksaan terhadap maternal serum alpha-fetoprotein (MSAFP) dilakukan dengan cara mengambil sampel darah ibu. Tes ini mengukur kadar alpha-fetoprotein (AFP), suatu protein yang dihasilkan secara alami oleh janin dan plasenta.
  • Ultrasuara: Suatu teknik pencitraan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menciptakan representasi visual dari perkembangan bayi di dalam rahim. Metode ini sangat tepat dalam mengidentifikasi cacat lahir tertentu, termasuk spina bifida, selama kehamilan.
  • Amniosentesis: Sampel dari cairan ketuban yang mengelilingi janin diekstrak dan dianalisis untuk mengetahui kadar protein yang bisa menunjukkan adanya cacat pada tabung saraf dan kelainan bawaan.

Individu yang memilih untuk melanjutkan dalam menjalani kehamilan seharusnya lebih sering melakukan pemeriksaan antenatal dibandingkan dengan ibu hamil lainnya.

Tes yang akan dilakukan setelah kelahiran termasuk:

Cacat tabung saraf tertutup lebih sering diidentifikasi pada saat kelahiran melalui observasi pada massa lemak abnormal, tumpukan atau gumpalan rambut, atau lesung kecil, atau tanda lahir pada kulit di lokasi malformasi tulang belakang.

Spina bifida occulta biasanya ditemukan tanpa disengaja ketika melakukan pemeriksaan dengan sinar X untuk alasan lainnya.

Cara Penanganan Spina Bifida

Penanganannya tergantung pada tipe spina bifida.

Pembedahan prenatal (pembedahan janin)

Pembedahan janin dilakukan dalam trimester kedua dari kehamilan. Ia melibatkan perbaikan pada bukaan tulang belakang sebelum bayi dilahirkan.

Pembedahan janin mungkin mengakibatkan berkurangnya jaringan saraf dan otot setelah kelahiran, juga menimbulkan risiko yang berpotensi terjadi pada ibu dan bayi. Selain itu, ada kemungkinan diperlukan pembedahan lagi untuk bayi setelah kelahiran.

Setelah kelahiran

Pembedahan dilakukan segera setelah kelahiran untuk menutup bukaan pada tulang belakang dan mengatasi hidrosefalus. Tujuan utama dari pembedahan dini adalah untuk mengurangi risiko infeksi dan kerusakan lebih lanjut terhadap sumsum tulang belakang dan saraf yang terekspos.

Cara penanganan lain temasuk pelayanan medis untuk meningkatkan fungsi sehari-hari dan mendorong kemandirian, seperti fisioterapi dan terapi okupasi, alat bantu seperti kursi roda dan alat bantu jalan serta perawatan untuk mengatasi masalah sehubungan dengan urusan buang air besar dan buang air kecil.

Cara Mencegah Spina Bifida

Calon ibu perlu memprioritaskan diet bergizi yang seimbang, termasuk suplemen asam folat yang cukup, untuk mencegah spina bifida pada anaknya yang belum lahir.

Selain itu, perawatan prenatal dini dan konsultasi dengan dokter Anda memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi dan menangani faktor-faktor yang bisa menyebabkan spina bifida selama kehamilan.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles

Hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Pediatri kami di Rumah Sakit Gleneagles terdekat jika Anda mengalami masalah atau pertanyaan tentang spina bifida.

Kontak darurat
Gleneagles Hospital Kota Kinabalu
Ambulans / Gawat Darurat
+6088 518 911
Gleneagles Hospital Kuala Lumpur
Ambulans / Gawat Darurat
+603 4141 3018
Gleneagles Hospital Penang
Ambulans / Gawat Darurat
+604 222 9199
Gleneagles Hospital Medini Johor
Ambulans / Gawat Darurat
+607 560 1111
Pilih Rumah Sakit