Prepared by: Dr. Fauziah binti Zainal Abidin
Apakah itu autisme?
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kelainan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan dalam komunikasi,
perilaku, dan fungsi sosial. Gangguan ini dimulai pada masa kanak-kanak dan memiliki tingkat keparahan yang
bervariasi.
Apa perbedaan antara anak normal dan anak dengan autisme?
Gejala Gangguan Spektrum Autisme meliputi:
Seorang anak dengan autisme akan mengalami kesulitan dalam tiga bidang utama:
- Gangguan dalam interaksi sosial, yang meliputi gangguan dalam penggunaan perilaku non-verbal, seperti
menatap mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerakan, yang biasanya hadir dalam interaksi sosial biasa.
- Gangguan dalam komunikasi, yang mencakup keterlambatan atau kurangnya perkembangan bicara, atau gangguan
dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.
- Terdapat perilaku, minat, dan kegiatan yang khusus, berulang-ulang, dan mengandung pola stereotipe, yang
meliputi mengepak tangan, mengayun-ayunkan tubuh, obsesi dengan hal-hal tertentu, cara bermain yang ganjil,
atau keharusan melakukan ritual tertentu, sebelum sebuah pekerjaan dapat dilakukan.
Berapa persentase anak dengan autisme di Malaysia pada saat ini?
Tidak ada daftar resmi untuk jumlah anak yang mengidap autisme di Malaysia. Ini sebagian karena autisme
dikategorikan dalam ketidakmampuan belajar bersama dengan disabilitas kognitif dan perkembangan lainnya. Namun,
sebuah survei lokal (Azizan, 2008) mengungkapkan bahwa 1 dari 625 anak-anak Malaysia menderita autisme.
NASOM (National Autism Society of Malaysia) melaporkan telah terjadi peningkatan 30% dalam catatan organisasi
mengenai individu dengan autisme dalam periode tiga tahun (Cheong, 2009).
Bagaimana seharusnya menangani anak dengan autisme?
Setiap anak yang belum mengembangkan kemampuan bicara pada usia dua tahun, menunjukkan perilaku ganjil, dan
memiliki interaksi yang buruk dengan orang lain harus diperiksa dengan saksama.
Tanda-tanda ini biasanya terdeteksi saat kunjungan ke klinik anak, dan seharusnya anak kemudian menerima rujukan
awal ke dokter anak atau dokter keluarga.
Dari sana, anak perlu dinilai oleh dokter tumbuh-kembang, psikiater, atau psikolog anak.
Diagnosis dini dan intervensi segera sangat penting untuk mengoptimalkan potensi anak.
Apakah anak dengan autisme berbahaya?
Anak-anak dengan autisme tidak agresif dalam artian bahwa mereka akan sengaja bertindak untuk menyakiti orang
lain. Mereka mungkin membahayakan orang lain secara tidak sengaja karena obsesi mereka dengan ritual atau
perilaku tertentu.
Misalnya, mereka mungkin menabrak anak yang lebih kecil saat mereka berlarian. Mereka mungkin berteriak dan
menangis di ruangan yang penuh sesak ketika mereka menjadi gelisah atau menggigit seseorang yang mencoba menahan
mereka. Mereka biasanya lebih suka ditinggal sendirian.
Padahal mereka lebih rentan terhadap bahaya jika tidak diawasi dengan benar, karena mereka mungkin jatuh atau
berkeliaran tiba-tiba.
Bagaimana reaksi kebanyakan orang Malaysia terhadap anak-anak dengan autisme?
Meskipun ada peningkatan kesadaran umum tentang autisme di kalangan orang Malaysia, masih ada banyak celah dalam
memahami tentang apakah autisme itu.
ASD memiliki berbagai tingkat kesulitan dan gangguan, yang mungkin membingungkan bagi masyarakat umum. Kurangnya
pengetahuan dan paparan terhadap autisme dapat menyebabkan dampak negatif pada individu dengan autisme dan
keluarga mereka.
Apakah pasien dengan autisme dapat kehilangan ingatan mereka selama proses tumbuh-kembang? Akankah mereka
benar-benar kehilangan akal?
Kehilangan memori, dalam artian kehilangan akal, bukanlah karakter autisme. Mungkin ada beberapa masalah mental
yang terkait, seperti kecemasan dan depresi, pada individu dengan autisme yang tidak didukung saat mereka
bertumbuh menjadi remaja dan dewasa. Kondisi tersebut akan membuat mereka membutuhkan perawatan tambahan.
Beberapa anak dengan autisme dilaporkan berkembang sebagaimana anak normal lain oleh orang tua mereka dalam tahun
pertama kehidupan mereka. Mereka dapat memanggil ibu mereka dan mungkin mengucapkan beberapa kata dengan makna,
tetapi entah bagaimana, mengalami kemunduran. Perlahan, beberapa pola perilaku muncul, dan interaksi yang buruk
dengan orang lain menjadi lebih nyata. Ini adalah pola yang sudah dikenali, yang terdapat pada beberapa anak
dengan autisme. Pentingnya diagnosis dini, intervensi segera, dan dukungan berkelanjutan untuk individu dengan
autisme sepanjang hidup mereka, sangat ditekankan di sini.
Apa saran Anda untuk orang tua yang ingin agar anak-anak mereka yang mengidap autisme bisa bergaul dengan
anak-anak lain?
Orang tua akan menghadapi tugas yang teramat penting dalam membesarkan anak-anak mereka. Hidup mereka tidak akan
pernah sama. Mereka perlu mengatasi masalah diri mereka sendiri, dengan anggota keluarga dan kerabat mereka
sendiri, dan dengan kebutuhan khusus anak-anak mereka.
Tidak jarang sebuah keluarga hancur karena situasi genting ini. Sering kali, orang tua tunggal lah yang harus
memikul sebagian besar perawatan untuk anak dengan autisme. Mereka juga membutuhkan dukungan dari masyarakat
serta sistem kesehatan dan pendidikan. Semua anak dengan autisme harus mendapat peluang yang bagus dalam
pendidikan agar beberapa dari mereka dapat benar-benar menjadi individu yang berkontribusi di masyarakat.
Apa saran Anda untuk orang-orang, secara umum, mengenai bagaimana seharusnya mereka berinteraksi dengan anak
dengan autisme?
Saya sangat percaya pada pepatah orang Afrika, “Diperlukan 1 desa untuk mengasuh 1 anak”. Dibutuhkan seluruh
lapisan masyarakat untuk membesarkan anak-anak. Terdapat kebutuhan untuk memiliki kesadaran dan pemahaman yang
lebih besar tentang autisme secara khusus dan disabilitas lainnya secara keseluruhan.
Anak-anak dengan autisme terlihat sama dengan anak-anak normal, sehingga tidak mudah diidentifikasi. Orang tua
dihakimi ketika anak-anak mereka berkelakuan buruk. Orang tua dengan anak dengan autisme lebih sering dihakimi,
dengan tatapan bermusuhan, perilaku menghindar, dan komentar kasar. Ini sangat menyakitkan bagi sebagian besar
dari mereka, yang hanya berusaha sebaik mungkin untuk anak-anak mereka. Tidak mengherankan bahwa sebagian besar
anak-anak ini lebih sering ditinggalkan di rumah, karena perilaku mereka yang tidak mendukung. Ini yang kemudian
dapat mengganggu peluang anak-anak untuk memperbaiki interaksi dan komunikasi mereka dengan orang lain.
Karena itu, kita perlu menggunakan pendekatan yang lebih ramah terhadap anak-anak ini dan keluarga mereka. Kita
harus bersikap lebih baik satu sama lain dan tidak terlalu menghakimi, karena, kecuali kita berada di posisi
mereka, kita tidak benar-benar tahu apa yang mereka alami dalam hidup mereka.
Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles
Hubungi kami untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai Layanan Kedokteran Anak di Rumah Sakit Gleneagles terdekat
Anda jika Anda memiliki pertanyaan mengenai Gangguan Spektrum Autisme (ASD).