Interaksi dengan Anak dengan Autisme | Rumah Sakit Gleneagles
  • Saluran umum
    +6221-2789 9788
  • WhatsApp
    +6221-2789 9788

Interaksi dengan Anak dengan Autisme


Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kelainan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan dalam komunikasi, perilaku, dan fungsi sosial.

Prepared by: Dr. Fauziah binti Zainal Abidin

Consultant Paediatrician,

Gleneagles Kota Kinabalu

Apakah itu autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kelainan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan dalam komunikasi, perilaku, dan fungsi sosial. Gangguan ini dimulai pada masa kanak-kanak dan memiliki tingkat keparahan yang bervariasi.

Apa perbedaan antara anak normal dan anak dengan autisme?

Gejala Gangguan Spektrum Autisme meliputi:

Seorang anak dengan autisme akan mengalami kesulitan dalam tiga bidang utama:

  1. Gangguan dalam interaksi sosial, yang meliputi gangguan dalam penggunaan perilaku non-verbal, seperti menatap mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerakan, yang biasanya hadir dalam interaksi sosial biasa.
  2. Gangguan dalam komunikasi, yang mencakup keterlambatan atau kurangnya perkembangan bicara, atau gangguan dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.
  3. Terdapat perilaku, minat, dan kegiatan yang khusus, berulang-ulang, dan mengandung pola stereotipe, yang meliputi mengepak tangan, mengayun-ayunkan tubuh, obsesi dengan hal-hal tertentu, cara bermain yang ganjil, atau keharusan melakukan ritual tertentu, sebelum sebuah pekerjaan dapat dilakukan.

Berapa persentase anak dengan autisme di Malaysia pada saat ini?

Tidak ada daftar resmi untuk jumlah anak yang mengidap autisme di Malaysia. Ini sebagian karena autisme dikategorikan dalam ketidakmampuan belajar bersama dengan disabilitas kognitif dan perkembangan lainnya. Namun, sebuah survei lokal (Azizan, 2008) mengungkapkan bahwa 1 dari 625 anak-anak Malaysia menderita autisme.

NASOM (National Autism Society of Malaysia) melaporkan telah terjadi peningkatan 30% dalam catatan organisasi mengenai individu dengan autisme dalam periode tiga tahun (Cheong, 2009).

Bagaimana seharusnya menangani anak dengan autisme?

Setiap anak yang belum mengembangkan kemampuan bicara pada usia dua tahun, menunjukkan perilaku ganjil, dan memiliki interaksi yang buruk dengan orang lain harus diperiksa dengan saksama.

Tanda-tanda ini biasanya terdeteksi saat kunjungan ke klinik anak, dan seharusnya anak kemudian menerima rujukan awal ke dokter anak atau dokter keluarga.

Dari sana, anak perlu dinilai oleh dokter tumbuh-kembang, psikiater, atau psikolog anak.

Diagnosis dini dan intervensi segera sangat penting untuk mengoptimalkan potensi anak.

Apakah anak dengan autisme berbahaya?

Anak-anak dengan autisme tidak agresif dalam artian bahwa mereka akan sengaja bertindak untuk menyakiti orang lain. Mereka mungkin membahayakan orang lain secara tidak sengaja karena obsesi mereka dengan ritual atau perilaku tertentu.

Misalnya, mereka mungkin menabrak anak yang lebih kecil saat mereka berlarian. Mereka mungkin berteriak dan menangis di ruangan yang penuh sesak ketika mereka menjadi gelisah atau menggigit seseorang yang mencoba menahan mereka. Mereka biasanya lebih suka ditinggal sendirian.

Padahal mereka lebih rentan terhadap bahaya jika tidak diawasi dengan benar, karena mereka mungkin jatuh atau berkeliaran tiba-tiba.

Bagaimana reaksi kebanyakan orang Malaysia terhadap anak-anak dengan autisme?

Meskipun ada peningkatan kesadaran umum tentang autisme di kalangan orang Malaysia, masih ada banyak celah dalam memahami tentang apakah autisme itu.

ASD memiliki berbagai tingkat kesulitan dan gangguan, yang mungkin membingungkan bagi masyarakat umum. Kurangnya pengetahuan dan paparan terhadap autisme dapat menyebabkan dampak negatif pada individu dengan autisme dan keluarga mereka.

Apakah pasien dengan autisme dapat kehilangan ingatan mereka selama proses tumbuh-kembang? Akankah mereka benar-benar kehilangan akal?

Kehilangan memori, dalam artian kehilangan akal, bukanlah karakter autisme. Mungkin ada beberapa masalah mental yang terkait, seperti kecemasan dan depresi, pada individu dengan autisme yang tidak didukung saat mereka bertumbuh menjadi remaja dan dewasa. Kondisi tersebut akan membuat mereka membutuhkan perawatan tambahan.

Beberapa anak dengan autisme dilaporkan berkembang sebagaimana anak normal lain oleh orang tua mereka dalam tahun pertama kehidupan mereka. Mereka dapat memanggil ibu mereka dan mungkin mengucapkan beberapa kata dengan makna, tetapi entah bagaimana, mengalami kemunduran. Perlahan, beberapa pola perilaku muncul, dan interaksi yang buruk dengan orang lain menjadi lebih nyata. Ini adalah pola yang sudah dikenali, yang terdapat pada beberapa anak dengan autisme. Pentingnya diagnosis dini, intervensi segera, dan dukungan berkelanjutan untuk individu dengan autisme sepanjang hidup mereka, sangat ditekankan di sini.

Apa saran Anda untuk orang tua yang ingin agar anak-anak mereka yang mengidap autisme bisa bergaul dengan anak-anak lain?

Orang tua akan menghadapi tugas yang teramat penting dalam membesarkan anak-anak mereka. Hidup mereka tidak akan pernah sama. Mereka perlu mengatasi masalah diri mereka sendiri, dengan anggota keluarga dan kerabat mereka sendiri, dan dengan kebutuhan khusus anak-anak mereka.

Tidak jarang sebuah keluarga hancur karena situasi genting ini. Sering kali, orang tua tunggal lah yang harus memikul sebagian besar perawatan untuk anak dengan autisme. Mereka juga membutuhkan dukungan dari masyarakat serta sistem kesehatan dan pendidikan. Semua anak dengan autisme harus mendapat peluang yang bagus dalam pendidikan agar beberapa dari mereka dapat benar-benar menjadi individu yang berkontribusi di masyarakat.

Apa saran Anda untuk orang-orang, secara umum, mengenai bagaimana seharusnya mereka berinteraksi dengan anak dengan autisme?

Saya sangat percaya pada pepatah orang Afrika, “Diperlukan 1 desa untuk mengasuh 1 anak”. Dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat untuk membesarkan anak-anak. Terdapat kebutuhan untuk memiliki kesadaran dan pemahaman yang lebih besar tentang autisme secara khusus dan disabilitas lainnya secara keseluruhan.

Anak-anak dengan autisme terlihat sama dengan anak-anak normal, sehingga tidak mudah diidentifikasi. Orang tua dihakimi ketika anak-anak mereka berkelakuan buruk. Orang tua dengan anak dengan autisme lebih sering dihakimi, dengan tatapan bermusuhan, perilaku menghindar, dan komentar kasar. Ini sangat menyakitkan bagi sebagian besar dari mereka, yang hanya berusaha sebaik mungkin untuk anak-anak mereka. Tidak mengherankan bahwa sebagian besar anak-anak ini lebih sering ditinggalkan di rumah, karena perilaku mereka yang tidak mendukung. Ini yang kemudian dapat mengganggu peluang anak-anak untuk memperbaiki interaksi dan komunikasi mereka dengan orang lain.

Karena itu, kita perlu menggunakan pendekatan yang lebih ramah terhadap anak-anak ini dan keluarga mereka. Kita harus bersikap lebih baik satu sama lain dan tidak terlalu menghakimi, karena, kecuali kita berada di posisi mereka, kita tidak benar-benar tahu apa yang mereka alami dalam hidup mereka.

Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles

Hubungi kami untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai Layanan Kedokteran Anak di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda jika Anda memiliki pertanyaan mengenai Gangguan Spektrum Autisme (ASD).



Kontak darurat
Gleneagles Hospital Kota Kinabalu
Ambulans / Gawat Darurat
+6088 518 911
Pilih Rumah Sakit